LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI PENGUKURAN FOETUS



LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
PENGUKURAN FOETUS
Asisten : Yandi Syahputra
Disusun Oleh :
Alfian                                      (1302101010005)
Almira Dewi                           (1302101010117)
Dara Aftika Nasution                         (1302101010083)
Eva Juwita                              (1302101010072)
Lisa Sya’baniar                       (1302101010161)
Mahfur Zurahman                   (1302101010148)
Maulana                                  (1302101010009)
Nanda Balia Tarmizi              (1302101010123)
Syafriza Harliyanda                (1302101010021)
Viola Erian                              (1302101010061)

LABORATORIUM HISTOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2014







KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdullillah tepat pada waktunya yang berjudul Laporan Praktikum Embriologi.
Laporan ini berisikan tentang hasil pengamatan praktikum embriologi hewan tentang metode pengukuran foetus. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengamatan yang telah dilakukan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, semoga Allah S.W.T senantiasa selalu meridhoi segala usaha kita. Amin.




Banda Aceh, 20 Mei 2014
                                                                                   

                       
                                                                        Penulis










i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I  PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1  Latar Belakang........................................................................................1
1.2  Tujuan .....................................................................................................2
1.3  Manfaat ...................................................................................................2
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................5
3.1  Hasil ........................................................................................................5
3.2  Pembahasan.............................................................................................6
BAB IV PENUTUP................................................................................................7
4.1 Kesimpulan..............................................................................................7
4.2 Saran........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
















ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Reproduksi adalah pembentukan individu baru dari individu yang telah ada dan merupakan ciri khas dari semua organisme hidup. Proses reproduksi tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup tiap organisme, tetapi tanpa reproduksi spesies akan punah.
Fertilisasi terjadi jika spermatozoa bersatu dengan ovum dan membentuk zigot. Pada saat fertilisasi berlangsung spermatozoa dan ovum harus berada dalam keadaan maturitas yang cukup dan sesuai.
Perkembangan janin pada sapi betina melalui tiga tahap yaitu periode ovum, embrio, fetus. Periode ovum merupakan periode yang dimulai dari fertilisasi sampai terjadinya implantasi. Setelah fertilisasi ovum akan mengalami pembelahan (di ampulla isthmus junction) menjadi morulla. Setelah itu morulla terus mengalami pembelahan berkelanjutan yang disebut blastula, pada saat itu terjadilah persarangan atau implantasi embrio pada dinding uterus. Implantasi terjadi beberapa hari setelah ovulasi, pada sapi yaitu 4 hari.
Lama kebuntingan dipengaruhi oleh jenis kelamin anak, iklim, kondisi makanan dan umur induk.  Lalu perkembangan fetus juga dipengaruhi oleh faktor genetik (spesies, bangsa, ukuran tubuh, dan genotip), faktor lingkungan (induk dan plasenta) serta faktor hormonal.
Umur foetus dapat diperkirakan dari hasil pengukuran panjang tubuh foetus. Ada dua cara untuk mengukur panjang foetus:
a.      Curved Crown-Rump (CC-R)
Pegukuran ini dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor membentuk garis curva sampai “forehead”. Cara ini tidak lazim dipakai.

b.      Straight Crown-Rump (SC-R)
Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal ekor membentuk garis lurus sampai “forehead”. Cara inilah yang sering digunakan.



1
Tetapi, dengan seiring perkembangan zaman dan berkembangnya teknologi yang modern, maka perkiraan umur foetus dan bentuk fisiknya dapat terlihat dengan batuan berbagai macam alat-alat canggih seperti:
1.      Roentgenografi,
2.      Computed Tomography (CATscan),
3.      Magnetic Resonance Imaging (MRI),
4.      fluoroscopy,
5.      biopsi, dan
6.       ultrasonography (USG)

Umur foetus akan semakin tua jika foetus yang kita amati semakin panjang. Semakin tua usia kebuntingan seekor hewan maka hewan tersebut akan memiliki berat tubuh yang cukup berat,apalagi didukung dengan nutrisi yang ada di dalam tubuh induk cukup baik.

1.2  Tujuan
Agar praktikan dapat mengetahui maupun memperkirakan umur foetus dengan cara mengukur tubuh foetus dan beratnya.

1.3  Manfaat
Supaya praktikan dapat memperkirakan umur foetus, dengan melihat panjang foetus dari waktu ke waktu.












2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Reproduksi dipengaruhi oleh faktor dalam yaitu saraf dan hormon, dan juga oleh beberapa faktor luar, seperti suhi lingkungan, makanan, dan fotoperiodisitas. Pembentukan individu secara generatif diawali oleh adanya pembentukan gamet, pembuahan, dan proses perkembangan embrio sehingga individu baru akan muncul melalui proses kelahiran dan penetasan. ( Isnaeni, Wiwi. 2006)
Perkembangan janin pada sapi betina melalui tiga tahap yaitu periode ovum, embrio, fetus. Periode ovum merupakan periode yang dimulai dari fertilisasi sampai terjadinya implantasi. Pada waktu terbentuknya blastula, terjadilah persarangan atau implantasi embrio pada dinding uterus. Implantasiterjadi beberapa hari setelah ovulasi pada sapi 4 hari setelah ovulasi. Peristiwaimplantasi terjadi karena sel sel trofoblast menembus endometrium oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh sel-sel trofoblast itu sendiri. Padakeadaan normal,biasanya blastula bersarang di sepanjang dinding anterior. Tetapi adakalanya persarangan terjadi secara abnormal,yaitu terjadi diluar korpus uteri seperti pada ovarium dan tuba falopii. Kejadianini disebut kebuntingan ektropik.(fkh usk.,2010)
            Setelah terjadi implantasi embrio,pemeliharaan kebuntingan dijaga oleh adanya hormon progesteron dan chorionic gonadotrophin yang cukup pada awal kebuntingan. Padaakhir kebuntingan,hormon-hormon lain ikut membantu perkembangan foetus dan pembentukan kelenjar mamae. Proseskelahiran merupakan proses yang kompleks yang melibatkan berbagai kelenjar (hipofisa ,ovarium dan adrenal) yang menyekresikan hormonnya untuk membantu pengeluaran foetus. (sonjaya,heri.,2012)
Umur foetus dapat diperkirakan dari hasil pengukuran panjang tubuh foetus. Ada dua metode untuk mengukur panjang tubuh foetus yaitu Curved Crown-Rump (CC-R) dan Straight Crown-Rump (SC-R). (Akmal, Muslim dkk., 2014)
Pertambahan panjang fetus juga diikuti dengan bertambahnya diameter uterus, dari hari ke-22 (1,8±0,7 cm) hingga hari ke-42 (5,6±1,1cm), dan tebal uterus hari ke-22 (0,8±0,1 cm) hingga hari ke-42 (2,1±0,5 cm). sesudah implantasi massa jaringan uterus bertambah besar secara progresif dan selama periode peregangan uterus, pertumbuhan uterus berkurang sedangkan isinya bertambah secara cepat. (Setiawan, Bagus dkk. 2011)
Pada uterus ruminansia dimana allantochorion melakukan kontak dengan karunkula

3
uterus, vili-vili yang mengandung kapiler, tumbuh keluar dari allanto-chorion menjulur memasuki kripta-kripta karunkula induk yang juga dikelilingi oleh plexus kapiler. Hal ini membentuk karakteristik kotiledon ruminansia atau placentom, tempat terjadi pertukaran nutrisi dan gas antara induk dan fetus. (Lestari, Tita Damayanti., 2011).
            Fetus dalam kandungan dilindungi oleh plasenta dan selaput ketuban, namun tidak terlepas dari pengaruh buruk zat yang dikonsumsi induk. Kecepatan zat menembus barier plasenta tergantung besarnya molekul, kelarutan dalam lemak, dan derajat ionisasinya. (Setyawati, Iriani dkk., 2011).
            Ovarium mempunyai variasi ukuran dan bentuk untuk setiap spesies ternak. Koleksi ovarium mempunyai berbagai variasi ukuran, hal ini mempengaruhi jumlah folikel yang ada didalamnya. (Wahjuningsih, S dkk., 2011).
Fase perkembangan foetus berlangsung dari akhir fase embrio sampai kelahiran (natal/lahir) dan pada periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan foetus yang cepat. Berat janin meningkat dengan cepat dan organ-organ mengembang sebagaimana mestinya sampai pada kelahiran ternak. Awal fase fetus, kepala jauh lebih besar daripada tubuh. Sistem syaraf pusat, ginjal, jantung dan hati berkembang pada awal fase foetus. (Wijayanti, Dewi., 2012).
Hasil konsepsi terpendam dalam endometrium uterus, mendapat makanan dari darah ibu, selama 10 minggu organ-organ terbentuk. Embrio terbungkus dalam dua membran sebelah dalam amnion dan sebelah luar korion. Selama perkembangan 8 minggu pertama, terbentuk plasenta sehingga fetus akan terikat oleh tali pusar. ( Darwis, Iswandi., 2011).












4


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Hasil


Dari praktikum yang telah kami lakukan, maka di dapat hasil sebagai berikut:
Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Metode
Umur
Panjang
Tubuh
Panjang
Rasio
Panjang
Rasio
K
B
K
B
KD
KB
KD
KB
CC-R
120 hari
29cm
11cm
17cm
1
1,54
15cm
16cm
1
1,06
SC-R

27cm
9
16cm
1
1,2
9cm
11cm
1
1,2

3.2     Pembahasan
Perkembangan embrio mencakup pertumbuhan dan differensiasi. Pertumbuhan biasanya sangat cepat terjadi pada awal kebuntingan, tetapi akan menurun kalau kebuntingan sudah lanjut.Peningkatan yang drastisterjadi pada masa 2 bulan terakhir kebuntingan. Pertumbuhan sangat tergantung pada kecepatan tumbuh dari sel-sel embrio, pengaruh luar seperti makanan dan faktor genetik. Jadi, tumbuh itu adalah proses yang esensial untuk pembentukan jaringan atau organ tubuh serta merupakan proses biologi dari hasil populasi sel.

5
Dari hasil praktikum, kami medapatkan panjang tubuh foetus sapi 29 cm dengan tekhnik CC-R dan 27cm dengan tekhnik SC-R. Panjang yang diperoleh ini dapat menunjukkan berat dan umur dari foetus tersebut, sebagai berikut :

Kebuntingan
Berat Foetus (gram)
C-R Length
Keterangan
30
0,3
-
Embryogenesis hampir lengkap.
60
8-15
-
Foetus sebesar mouse.
90
100-200
-
Foetus sebesar rat.
120
500-800
-
Sebesar kucing muda.
150
2000-3000
-
Foetus sebesar kucing.
180
5000-8000
-
Sebesar anjing muda, rambut tumbuh disekeliling lekuk tanduk, ekor,mata, dan komposisi otot sudah jelas.
210
9000-13000
-
Rambut tumbuh lebat pada tubuh dan anggota gerak.
240
15000-30000
-
Rambut diseluruh tubuh sudah lengkap, gigi incisor.
270
25000-50000
-
Gigi incisor mengalami erupsi.




6
BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan

ü  Fertilisasi terjadi jika spermatozoa bersatu dengan ovum dan membentuk zigot. Pada saat fertilisasi berlangsung spermatozoa dan ovum harus berada dalam keadaan maturitas yang cukup dan sesuai.
ü  Perkembangan janin pada sapi betina melalui tiga tahap yaitu periode ovum, embrio, fetus. Periode ovum merupakan periode yang dimulai dari fertilisasi sampai terjadinya implantasi.
ü  Lama kebuntingan dipengaruhi oleh jenis kelamin anak, iklim, kondisi makanan dan umur induk.  Lalu perkembangan fetus juga dipengaruhi oleh faktor genetik (spesies, bangsa, ukuran tubuh, dan genotip), faktor lingkungan (induk dan plasenta) serta faktor hormonal.
ü  Pada praktikum ini foetus yang diukur adalah foetus yang berumur 120 hari dengan berata badan sekitar 500-800 gram
ü  Pada praktikum ini kami menggunakan dua buah metode pada pengukuran foetus yaitu (SC-R) dan (CC-R).

4.2  Saran
Mahasiswa harus lebih banyak mencari informasi terkait metode pengukuran foetus.











7

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Muslim dkk. 2014. Penuntun praktikum laboratorium histologi. Banda Aceh:    Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
Darwis, Iswandi. 2011. Proses Pembentukan Janin, Proses Kehamilan, Pertumbuhan dan   Perkembangan Fetus, diakses 15 Mei 2014).
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi hewan. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.
Lestarai, Tita Damayanti. 2011. Pengujian Anti Protein Produksi Blastosis (Anti-PAG)     melalui Metode Dot Blot. Jurnal Ilmu Ternak. Vol 11 (1) : 39-43.
Setiawan, Bagus dkk. (2011). Sinkronisasi estrus dan pengamatan ultrasonografipemeriksaan        kebuntingan dini pada domba garut(Ovis aries) sebagai standar penentuan umur         kebuntingan.Jurnal Kedokteran Hewan. Vol 5 (2): 73-77.
Setyawati, Iriani dkk., 2011. Penampilan Reproduksi dan Perkembangan Skeleton Fetus   Mencit Setelah Pemberin Ekstrak Buah Nanas Muda. Jurnal Veteriner. Vol 12(3):      192-199
Staf pengajar laboratorium histologi, embriologi, dan biologi. Buku ajar embriologi. Banda           Aceh: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
Sonjaya , Herry. 2012. Dasar fisiologi ternak. Bogor: IPB pres.
Wahjuningsih, S dkk. 2011. Suplementasi Fetal Bovine Serum (FBS Terhadap Pertumbuhan         In Vitro Sel Folikel Kambing PE. Jurnal Ternak Tropika.Vol 12 (1): 91-97.

Wijayanti, Dewi. 2012. Perkembangan Prenatal Pada Ternak, (http://diary-       veteriner.blogspot.com/2012/02/perkembangan-embrio-sampai-partus.html, diakses           15 Mei 2014)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar